BSMI akan Terus Dampingi Korban Gempa Cianjur Pasca Tanggap Darurat Selesai
by bsmi / 14 Dec, 2022

Cianjur -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) akan terus mendampingi korban gempa Cianjur setalah masa tanggap darurat berakhir pada 20 Desember 2022 nanti.
Ketua BSMI Jawa Barat dr Wizhar Syamsuri mengatakan, program kesehatan yang digelar BSMI akan bersifat jangka panjang untuk tetep memberikan manfaat ke penyintas gempa Cianjur.
"Saat ini RS Lapangan BSMI akan terus beroperasi termasuk setelah masa tanggap darurat selesai. Rencananya BSMI akan mencari tempat yang lebih permanen namun tetap dekat dengan warga penyintas gempa Cianjur," sebut Wizhar.
Wizhar menyebut, korban gempa Cianjur masih membutuhkan pendampingan dari sisi kesehatan sembari menunggu proses pembangunan Huntara yang sudah berjalan.
Terlebih saat ini warga Cianjur membutuhkan layanan rehabilitasi kesehatan yang tetap harus dalam pengawasan tenaga medis kesehatan.
"Semangat BSMI ingin memberikan program jangka panjang sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan masyarakat dalam hal ini masyarakat Cianjur. Ini juga yang dilakukan setelah gempa Yogyakarta dan gempa Palu dimana diresmikan Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) yang masih beroperasi dan melayani masyarakat hingga sekarang," ungkap Wizhar.
Wizhar menambahkan, hingga masa tanggap darurat selesai layanan kesehatan RS Lapangan akan terus dibuka termasuk mobile clinic, pendampingan psikososial dan bantuan logistik.
"Guna mendukung program jangka panjang tersebut, BSMI di Cianjur akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Cianjur dan pemangku kebijakan terkait lainya untuk memetakan layanan rehabilitasi Kesehatan lebih jauh dan jangka panjang," paparnya.
Ketua BSMI Jawa Barat dr Wizhar Syamsuri mengatakan, program kesehatan yang digelar BSMI akan bersifat jangka panjang untuk tetep memberikan manfaat ke penyintas gempa Cianjur.
"Saat ini RS Lapangan BSMI akan terus beroperasi termasuk setelah masa tanggap darurat selesai. Rencananya BSMI akan mencari tempat yang lebih permanen namun tetap dekat dengan warga penyintas gempa Cianjur," sebut Wizhar.
Wizhar menyebut, korban gempa Cianjur masih membutuhkan pendampingan dari sisi kesehatan sembari menunggu proses pembangunan Huntara yang sudah berjalan.
Terlebih saat ini warga Cianjur membutuhkan layanan rehabilitasi kesehatan yang tetap harus dalam pengawasan tenaga medis kesehatan.
"Semangat BSMI ingin memberikan program jangka panjang sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan masyarakat dalam hal ini masyarakat Cianjur. Ini juga yang dilakukan setelah gempa Yogyakarta dan gempa Palu dimana diresmikan Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) yang masih beroperasi dan melayani masyarakat hingga sekarang," ungkap Wizhar.
Wizhar menambahkan, hingga masa tanggap darurat selesai layanan kesehatan RS Lapangan akan terus dibuka termasuk mobile clinic, pendampingan psikososial dan bantuan logistik.
"Guna mendukung program jangka panjang tersebut, BSMI di Cianjur akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Cianjur dan pemangku kebijakan terkait lainya untuk memetakan layanan rehabilitasi Kesehatan lebih jauh dan jangka panjang," paparnya.